Geger Kasus Amplop Pemilihan LPM di Depok, Berujung Laporan Politik Uang dan Rusuh
Merdeka.com - Lurah Bedahan Kota Depok, Musonip mengatakan, pelaksanaan pemilihan ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat sudah dilakukan sesuai ketentuan berlaku, yaitu berdasarkan Perwal Nomor 59 Tahun 2022 tentang Pemilihan RT, RW dan LPM. Dia mengakui adanya laporan praktik politik uang seperti yang digembar-gemborkan salah satu calon bernama Tatang Johari.
"Ya terus terang saja ada (laporan). Akhirnya di luar pengetahuan kami, yang menang atau kalah ada chaos di lapangan, itu di luar pengetahuan kami. Itu kami tak ikut campur karena itu urusan intern mereka yang sudah sesuai kami laksanakan pemilihan ketua LPM ini," kata Musonip, Kamis (1/12).
Tatang Johari, calon ketua LPM yang gagal terpilih mengatakan dia mendapat 'angin surga' dari para pemilih. Dia pun menyediakan amplop sebagai 'pelicin' agar mereka memilih Tatang. Dirinya menyediakan 22 amplop yang berisi uang masing-masing Rp1 juta.
-
Kenapa anggota PPS Pilkada 2024 dapat santunan? Satuan biaya perlindungan ini diperuntukkan jika terjadi kecelakaan kerja selama penyelenggaraan pemilihan
-
Kenapa Cak Lontong dipilih jadi ketua pemenangan? 'Mankanya itu kita pilih ketuanya itu yang 'gendeng' cak lontong, supaya apa? Supaya kita happy, kita mau bahagia. Artinya apa? Kita enggak mau terperangkap dengan titik jenuh,' ucap Rano Karno di kediamannya kawasan Jakarta Selatan, Senin (9/9).
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang nyoblos di TPS 12? Baru pagi-pagi hari, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah hadir di TPS 12 Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Ia hadir bersama sejumlah anggota keluarga pukul 07.10 pagi.
-
Bagaimana cara Pantarlih Pilkada 2024 mendapatkan gaji? Gaji ini diberikan sebagai bentuk penghargaan dan kompensasi atas keterlibatan mereka dalam menjalankan tugas sebagai Pantarlih.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
"Wah banyak angin surga, sangat luar biasa itu. Semua angin surga menjanjikan, menjanjikan semuanya. Sekarang misalnya anda tidak berpihak ke saya, ngapain saya memberikan. Lebih baik untuk yatim piatu. Nah itu dia karena angin surganya luar biasa," tutur Tatang.
Sayangnya Tatang tidak menjelaskan seperti apa 'angin surga' yang dimaksud. Dia hanya menceritakan sebelum hari pemilihan, sambutan para pemilih pada dirinya sangat luar biasa. Bahkan Tatang sudah diingatkan untuk amanah ketika menjabat nanti. Sayangnya, ketika hari pemilihan tiba pada Minggu (27/11), dia kalah telak karena hanya memperoleh dua suara.
"Mereka sambutannya luar biasa, mereka bilang amanah Pak Tatang ya, siap berjuang Pak Tatang ya, Insya Allah Pak Tatang ya. Itu kan angin surga," tegasnya.
Pria yang aktif dalam sebuah organisasi itu mengaku sudah menjalin komunikasi sejak lama. Bahkan dia memupuk silaturahmi dengan warga sejak tiga bulan sebelum pemilihan. Dari hasil yang dia semai itu, Tatang berharap lolos menjadi Ketua LPM Kelurahan Bedahan. Namun ternyata dirinya harus menelan kenyataan pahit kalah atas lawan.
"Namanya saya berjalan sebelum final itu tiga bulan lalu selalu silaturahmi. Saya pupuk dengan kebaikan, ternyata bukan buah manis yang saya dapat, malah buah pahit," ujarnya.
Dia mengklaim bahwa para pengurus RW yang memberikan dukungan pada dirinya. Dengan kepercayaan diri tersebut Tatang sangat optimis akan menang dalam pemilihan. "Iya. Menjanjikan malah mereka," tegasnya.
Dengan kekalahan yang dialami, Tatang pun merasa dibohongi oleh pengurus RW yang telah 'disawernya'. Dan dia pun meminta uang tersebut dikembalikan. Bahkan Tatang mengutuk perbuatan RW yang tidak memilihnya sebagai hal munafik.
"Jelas (dibohongi), akan saya basmi kemunafikan," ungkapnya.
Atas viralnya peristiwa ini, Tatang mengaku banyak mendapat intimidasi. Namun dia tidak gentar menghadapi risiko yang dihadapi. "Wah, sangat luar biasa (intimidasinya), tetapi saya abaikan. Oknum-oknum di luar sana banyak," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua RT 01/RW 16 Cinere Depok memergoki Caleg DPR RI di Depok yang melakukan serangan fajar di masa tenang.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut diduga terjadi di Kelurahan Sukmajaya, Depok.
Baca SelengkapnyaSyarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaCalon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.
Baca SelengkapnyaLaporan itu berasal dari calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Mojokerto Dapil III dari Partai Demokrat, yaitu Surasa dan Ananda Ubaid Sihabuddin Arg
Baca SelengkapnyaPraktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.
Baca SelengkapnyaAnggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Empat Lawang, Sumatera Selatan, diduga menjual surat suara sisa kepada calon anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaKPU mulai mendistribusikan berbagai logistik Pemilu 2024, seperti bilik, kotak suara, alat coblos, hingga bantalan ke tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaDalam video disebutkan kejadiannya terjadi di Desa Sukarami, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan pada Kamis (10/10).
Baca SelengkapnyaPPK Tapos pun kembali melanjutkan kerjanya untuk menghitung suara tingkat kecamatan dan dilanjutkan tingkat kota hari ini.
Baca Selengkapnyavideo 'hujan uang' yang diklaim sebagai bentuk kampanye dari salah satu paslon, simak penelusurannya
Baca Selengkapnya